NovelToon NovelToon
Bukan Bujang Desa Biasa

Bukan Bujang Desa Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kim99

“Menikahlah denganku, Kang!”

“Apa untungnya untukku?”

“Kegadisanku, aku dengar Kang Saga suka 'perawan' kan? Akang bisa dapatkan itu, tapi syaratnya kita nikah dulu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpesona

Sagara menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Naura. Desahan lolos dari bibirnya, bercampur antara lelah dan sedikit kesal. Ia menoleh pada Naura yang duduk tenang di sampingnya. Bocah pembawa onar yang membuatnya benar-benar ingin melahap dia menghidup-hidup.

"Turun," ucap Sagara datar. "Atau mau saya lempar?"

"Ehhhh." Naura justru terkekeh. "Kalau dilemparnya ke ranjang aku mau, Kang."

Sagara memutar bola mata, merasa percuma berdebat dengan bocah di sampingnya ini. Namun, belum sempat ia mengatakan apa pun, Naura tiba-tiba mendekat. Wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari wajah Sagara. Pria itu tertegun, matanya terpaku pada iris cokelat Naura yang berkilauan entah karena apa.

Dari jarak sedekat ini, dia tidak melihat sedikit pun kekurangan Naura, kecuali belek kecil di matanya. Namun anehnya, Sagara tidak ilfeel, dia malah fokus ke bagian lain, bulu matanya yang lentik, hidungnya yang tidak terlalu mancung tapi ukurannya itu sangat kecil bagi dia. Lalu ... Bibirnya ....

Duk! Duk! Duk!

Lamunan mereka buyar oleh suara ketukan keras di kaca mobil. Naura menoleh ke sana lalu menjauh dan kembali duduk tegak, tanpa rasa bersalah , ia mengedipkan sebelah mata pada Sagara. Membuat pria itu semakin tertegun dalam kebingungan.

Tentu saja, Sagara mengerutkan kening bingung. Ketika ia menoleh ke arah kaca jendela, dilihatnya Satya berdiri di sana dengan wajah merah padam.

"Oh, jadi ini rencana dia," batin Sagara. Naura sengaja memancing keributan. Ya Tuhan .... Bocaaaah ..... Hatinya menggeram.

Dengan helaan napas panjang, Sagara keluar dari mobil. Meskipun enggan tapi entah kenapa dia juga merasa kalau ini sedikit seru.

"Dasar enggak punya adab!" geram Satya.

Sementara itu, Naura hanya memperhatikan dari dalam mobil, tanpa berniat sedikit pun untuk menjelaskan situasi. Namun, begitu Sagara keluar, ekspresi Satya berubah drastis. Kemarahan yang tadi membara seolah padam seketika, digantikan dengan tatapan hormat.

"Eh, Kang Sagara," kata Satya, cengengesan. "Kirain siapa atuh. Tumben Neng Naura pulang naik mobil, biasanya juga naik ojek butut."

Mendengar itu, Naura memutar bola mata. "Untung aku nggak beneran cinta sama dia," gumamnya dalam hati. "Masa iya aku harus hidup sama cowok nggak punya power kayak gini?"

Dalam situasi seperti ini, harusnya kalau dia memang mencintainya, Satya sudah harus cemburu, tapi ini justru malah terlihat sok akrab dengan Sagara.

Pada akhirnya, dengan wajah kesal Naura keluar dari dalam mobil.

"Akang! Minta tolong bantu turunin sepeda!"

Ketika itu, Satya juga akan membantu. Namun, Saat hendak melangkah, ia meringis kecil. Dari kejauhan, Sagara melihat tingkah bocah aneh itu. Dan sebelum menurunkan sepeda, dia kembali membuka pintu mobil dan mengambil dan mengambil sesuatu dari sana.

"Cidera?" tanya Sagara sambil menyodorkan plaster. "Mungkin kamu butuh ini."

"Sini, Neng, Aa' papah." Satya yang melihat itu langsung menawarkan bantuan.

Akan tetapi, Naura mundur selangkah. "Nggak usah. Aku nggak suka disentuh sembarangan, apalagi sama yang bukan mahram."

"Neng ...." Satya tersipu malu di hadapan Sagara. Matanya melirik Sagara dengan sudut yang runcing. "Kan, kita bentar lagi nikah, Neng." Dia tidak terima jika Naura merendahkannya di depan pria lain.

Belum sempat Naura menjawab, pintu rumah terbuka dan muncullah Nanda. Semua orang menoleh ke arahnya, termasuk Satya yang tampak terpesona.

Tatapan mata dan gerak tubuhnya yang tidak bisa berbohong, dan memang tidak Naura pungkiri kalau Nanda itu memiliki kecantikan yang tak kalah darinya.

Tentu saja Naura semakin geram melihatnya. Ia membandingkan tatapan Satya yang penuh minat pada Nanda dengan tatapan Sagara yang biasa saja. Setidaknya, Sagara tidak punya mata jelalatan seperti Satya, satu point tambahan agar dia lebih yakin kalau Sagara memang cocok dan cukup rekomen untuk dia nikahi.

"Teh Naura basah kuyup. Teteh dari mana aja, Ibu khawatir."

"Nggak usah sok peduli!" Seketika itu juga Naura menepis tangan Nanda dengan kasar. "Aktingmu nggak akan mempan buat aku."

Wajah Nanda berubah, dia tampak sedih, dan Satya jadi bingung melihat sikap Naura. Ia mendekati Nanda dan tersenyum manis padanya.

"Maaf ya, Neng. Neng Naura emang gitu, kebanyakan gaul di kota, jadi agak berubah. Tapi dia baik, kok. Jangan dimasukin ke hati, ya."

"Cih." Naura mendengus. "Tadi bilang kalau kamu calon suamiku, dan sekarang kamu membujuk wanita lain? Otak kamu ditaruh di mana?"

Naura langsung merebut sepedanya dari tangan Sagara dan bergegas meninggalkan mereka, meninggalkan Sagara begitu saja dan Naura tidak mau menoleh meskipun Satya memanggilnya beberapa kali.

"Mas ...." Nanda menyapa dengan senyum lebar. Namun, Sagara buru-buru berpaling kemudian masuk ke dalam mobilnya.

Sementara itu Satya masih mengejar-ngejar Naura. Sampai ketika di depan pintu, Naura membanting pintunya kasar.

"Neng! Neng jangan salah paham, Neng!" pekik Satya.

Brak!

Pintu rumah itu dibanting untuk kedua kalinya dan Satya terperanjat sampai hampir jantungan. Dia benar-benar kaget ketika Naura marah sampai segininya.

"Aa ...," panggil Nanda ramah. Pria itu buru-buru berbalik menoleh kepada Nanda. "Maafin Teh Naura ya. Teh Naura kayaknya masih marah sama saya, jadi begitu."

"He-he, enggak papa Neng. Memangnya dia marah kenapa? Kayaknya kamu orang baik, temennya Naura dari kota?"

Perempuan itu menggelengkan kepalanya. "Aku adik seayahnya Teh Naura. Kami beda ibu tapi satu ayah."

Buk!

Sebuah gayung plastik menghantam kepala Nanda. Satya sampai melotot dan korban tampak meringis.

"Ceritain aja semuanya, ceritain ke semua warga di kampung ini kalau kamu adalah ayahku, Nanda! Sana!!!! Sekalian pake toa masjid, biar puas!"

Blam!

Lagi-lagi pintu rumah itu tertutup dengan sangat kencang. Bukan hanya Satya Nanda pun sedikit terperanjat. Dan saat itu juga dia menunduk sambil menangis.

Dengan langkah pelan saat dia mendekatinya. "Neng, yang sabar, ya. Kalian kan saudara, tapi mungkin karena memang ini agak dadakan, jadi dia tersulut. Atau mungkin Neng Naura lagi datang bulan. Kata ibu orang yang lagi datang bulan itu sensitif, maafkan, ya."

Nanda hanya terisak, kepalanya semakin menunduk dan hal itu tampaknya membuat Satya iba kepadanya. Dia ingin mengusap lengannya tapi juga tanpak keragu.

"Gini aja deh. Lusa di sini ada pasar malem, nanti aku ajak main ke sana mau?"

Perempuan itu mendongak, dia menatap Satya dengan tatapan tidak percaya. "Aa benaran?"

"Iya ...."

"Gimana kalau Teh Naura marah?"

"Enggak bakal, kamu kan sodaranya. Aku juga calon ipar kamu, nanti juga kita serumah, akan kok. Mau ya?"

Seketika itu juga, senyum lebar muncul di wajah Nanda. Dia mengangguk-anggukan kepalanya beberapa kali, membuat Satya ikut tersenyum bahagia.

Sementara itu, dari kejauhan ... Seorang perempuan yang sedang bersembunyi di balik pohon menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Dia mengambil moment yang ada di depannya kemudian pergi dengan wajah kecewa.

"Dasar buaya!"

** **

Saat ini, Sagara ada di kamar mandi yang ada di kamarnya. Pria itu meguyur tubuhnya dengan air hangat dari shower.

Napasnya memburu, dadanya sesak dan tangannya beberapa kali meninju tembok marmer di depannya.

"Kurang ajar. Brengsek ...."

Kelopak matanya terpejam, anehnya, selain dari kemarahan itu, dia teringat betul wajah Nanda, perempuan itu membuatnya ....

1
Attaya Zahro
pengantin wanitanya ganti lagi..bukan Nanda tapi Laras..
juwita
thor bu windi jgn ky bu azizah yg lbh sayang sm anak tiri dr pd anak kandung
Meliandriyani Sumardi
pasti laras mau minta tanggung jawabnya satya...nanda gigit jari nih🤭...lanjut kak
iqha_24
gagal niih
neny
aduuhh nau,,eta knp orang teh ngegosipin km kyk gtu,,kurang gawean jiga na nyak🤣🤣
lanjut lah kak othor,,💪🥰
Piet Mayong
wah pamor Bu bidan jelek ya di kampungnya, trus ngapain selama ini kamu nebar kebaikan terus nau????
resiko anak cantik ya Nau JD gerak dikit JD tontonan...
😄😄😄🤭
Eka ELissa
aduh ksian kmu Nau moga GK kbur Nau cumn lgi beresin mslh aj
Eka ELissa
TPI lok yg bunuh Nanda jht bgt dia ..😡😡😡😡
Attaya Zahro
Perasaan sedang sedih malah ditambah ada kompor mbleduk 😅😅😅
iqha_24
up lg dong kk, kurang bacanya
Ayesha Almira
siap2 Naura ngeluarin tanduk
Nurlaila Elahsb
yah sedih lagi kan si enau!!kira kira siapa ya yang bakalan jadi sasaran kemarahan si Eneng nau??
Eka ELissa
yg bunuh spa Nau...
Nanda kah... entah lah hanya emk yg tau ..
neny
nah loch,,jno c mochi dan mocha mati,,siapa yg membunuh nya,,lanjut akak💪🥰
iqha_24
waduuh siap2 nii Nau ngamuk
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kasihan😥😥😥
neny
wkwkwk,,nau eta sagara dibere lamotan km,,eeh meuni kacidaa🤣🤣,,
neny: wkwkwk,,leureus eta kak,,jampe na nya eta🤣🤣
total 3 replies
Kaylaa
siapa lagi itu..
teman apa lawan 🤔
juwita
Dirga saha thor🤣🤣
juwita
jorok ih Naura masa kang saga di bere urut di lamotan🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!