NovelToon NovelToon
Heaven'S Flawed Judgment

Heaven'S Flawed Judgment

Status: sedang berlangsung
Genre:Ahli Bela Diri Kuno / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Reinkarnasi / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: YUKARO

Seorang kultivator muda bernama Jingyu, yang hidupnya dihantui dendam atas kematian seluruh keluarganya, justru menemukan pengkhianatan paling pahit dari orang-orang terdekatnya. Kekasihnya, Luan, dan sahabatnya, Mu Lang, bersekongkol untuk mencabut jantung spiritualnya. Di ambang kematiannya, Jingyu mengetahui kebenaran mengerikan, Luan tidak hanya mengkhianatinya untuk Mu Lang, tetapi juga mengungkapkan bahwa keluarganya lah dalang di balik pembunuhan keluarga Jingyu yang selama ini ia cari. Sebuah kalung misterius menjadi harapan terakhir saat nyawanya melayang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YUKARO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hidup Kembali Sebagai Lu Mo

Dua ratus tahun berlalu!

Musim berganti ribuan kali, dan sejarah telah menelan nama Jingyu ke dalam kesunyian yang bahkan para dewa enggan mengingat. Namun, langit tidak pernah benar-benar melupakan seseorang yang menentang takdirnya.

Pagi itu, di Negara Gizo, tanah paling lemah di antara sembilan negeri Benua Zhou, langit tampak jernih bagaikan cermin surgawi. Awan-awan putih bergulir perlahan, disinari mentari keemasan yang baru terbit di ufuk timur. Burung-burung spiritual terbang di antara hutan bambu, dan embun yang menetes dari dedaunan menimbulkan kilau seperti serpihan mutiara.

Tiba-tiba, di antara langit yang tenang itu, sebuah cahaya emas melesat menembus cakrawala. Ia bergerak cepat, bagai bintang jatuh yang menentang arah waktu. Cahaya itu bergetar, menembus kabut gunung, melewati lembah dan hutan yang dipenuhi Qi alami. Di bawahnya, pepohonan berdesir, hewan-hewan spiritual mengangkat kepala, seolah menyadari ada sesuatu yang luar biasa sedang melintas.

Cahaya itu terus melaju, menembus udara dengan kecepatan yang membuat langit bergetar lembut. Dari kejauhan, tampak sebuah kota besar, berdinding batu kelabu dan dikelilingi pagar pelindung Qi berlapis. Di atas gerbang kota tertulis nama kuno.

Kota Baiyu.

Tanpa ragu, cahaya itu melesat lurus ke arah kota. Saat menyentuh lapisan pelindung spiritual yang mengelilingi wilayah itu, cahaya emas tidak tertahan sedikit pun, ia menembus lapisan pelindung kota seolah dunia tidak memiliki hak untuk menghentikannya.

Ia lalu meluncur menuju kediaman besar di pusat kota, sebuah tempat yang dulunya megah namun kini tampak sunyi dan berdebu. Di salah satu kamar yang sepi, seorang pemuda berpakaian putih terbujur kaku di atas ranjang. Tubuhnya dingin, matanya terpejam, dan kulitnya pucat bagaikan lilin. Tidak ada denyut kehidupan, yang tersisa hanyalah tubuh kosong yang telah mati beberapa jam yang lalu.

Dan di detik berikutnya, cahaya emas itu masuk ke tubuhnya, dan menyatu dengan kesunyian kamar.

Tubuh itu bergetar halus. Lalu, dada pemuda itu naik turun perlahan. Udara pertama kali masuk ke paru-parunya setelah kematian, dan suara napas lirih terdengar di kamar yang sunyi. Aura kehidupan mulai memancar pelan, bagai bara kecil yang baru dinyalakan kembali.

Namun, sebelum Jingyu, atau yang kini menjadi Lu Mo sadar dan terbangun. Pintu kamar tiba-tiba saja berderit terbuka.

Masuklah seorang pelayan wanita berpakaian abu-abu. Wajahnya sedikit cantik, tetapi senyum di bibirnya membawa dingin yang lebih tajam dari pisau. Di tangannya ada sebuah nampan berisi semangkuk bubur spiritual yang masih mengepul. Ia meletakkannya di meja samping ranjang, lalu mendekat dengan langkah malas.

“Tuan muda Lu Mo,” katanya dengan nada datar, “bubur spiritual sudah disiapkan. Segera makan sebelum dingin.”

Namun, tidak ada jawaban sama sekali. Tubuh di ranjang tetap diam.

Pelayan itu menghela napas kasar, lalu mendengus dingin. “Dasar cacat,” katanya sambil memutar bola mata. “Berkultivasi tidak bisa, hanya tahu berbaring dan menyusahkan orang lain.”

Ia lalu mengangkat mangkuk bubur, menatapnya sesaat, dan sebuah senyum keji terlihat di wajahnya. Dengan gerakan lambat namun penuh penghinaan, ia mencelupkan kaki ke dalam bubur panas itu, lalu menatap tubuh di ranjang sambil tertawa pelan.

“Makan itu, tuan sampah.”

Setelah puas dengan kejahatannya yang kecil namun hina, pelayan itu berbalik dan meninggalkan ruangan, menutup pintu dengan keras.

Hening kembali turun.

Dan di tengah keheningan itu, mata Lu Mo terbuka perlahan.

Cahaya pagi yang masuk dari jendela memantul di matanya yang biru keabu-abuan, warna Qi milik Jingyu di kehidupan lamanya. Ia mengerjap, merasa pusing, seolah dua dunia bertubrukan di dalam kepalanya. Dalam sekejap, semua kenangan datang menghantam dirinya seperti gelombang laut yang tak berujung.

Asenyum Luan, tawa Mu Lang, darah di tebing, dan rasa sakit yang membunuh jiwanya dua abad lalu.

Ia menahan napas, memegang kepalanya. Bersamaan dengan itu, kenangan tubuh barunya pun mengalir: masa kecil yang penuh hinaan, tubuh lemah tanpa akar spiritual, dan sebutan “sampah” yang menempel di namanya sejak lahir.

Setelah lama terdiam, ia perlahan duduk di tepi ranjang. Pakaian putih yang dikenakannya kusut, wajahnya masih pucat, tapi di dalam mata itu kini menyala api baru. bukan api kehidupan, melainkan api dendam yang belum padam.

“Aku hidup kembali… sebagai Lu Mo, pemuda sampah yang tidak bisa berkultivasi.”

Ucapannya lirih, namun nada di baliknya mengandung getar kekuatan yang menentang surga itu sendiri.

Ia menatap telapak tangannya. Kulitnya halus, tapi tidak ada aliran Qi sama sekali. Sebagai percobaan, ia membuat segel tangan di depan dada, berharap memanggil energi spiritual. Namun alih-alih aura Qi yang mengalir, terdengar suara keras yang… sama sekali tak mulia.

Protttt!

Lu Mo terlonjak kaget. Ia menatap sekeliling, dan baru sadar bahwa itu… kentutnya sendiri.

Hening sejenak. Lalu ia mengelus dadanya sambil tersenyum kecut. “Tidak ada Qi, kentut pun jadi.” katanya datar, menyerah pada ironi kehidupan baru yang ia miliki.

Namun kesadarannya segera kembali tajam. Di dalam ingatan tubuh ini, terlintas bayangan seorang lelaki tua, kakeknya yang sebelum meninggal sempat memberinya sebuah benda misterius, batu warna-warni yang disebut Batu Penentang Surga. Konon, batu itu mampu membantu seseorang tanpa akar spiritual untuk membentuk akar dan membuka meridian.

Ia pun segera berlutut di sisi ranjang, meraba bawahnya, dan menarik keluar sebuah kotak kayu tua yang tertutup debu. Dengan hati-hati, ia membuka penutupnya.

Begitu kotak itu terbuka, cahaya warna-warni memancar ke seluruh ruangan, seperti pelangi yang hidup. Udara di kamar bergetar, dan aura spiritual halus menari di sekeliling batu di dalamnya. Batu itu sebesar kepalan tangan, berkilau dengan warna yang terus berubah. biru, merah, hijau, emas, seolah di dalamnya tersimpan rahasia langit dan bumi.

“Batu Penentang Surga…” gumam Lu Mo pelan. “Yang bahkan mampu melawan takdir yang di atur oleh surga.”

Tanpa ragu, ia mengangkat batu itu dan mulai menghisap asap warna-warni yang keluar dari batu warna warni tersebut. Cara itu tidak lazim bagi manusia, tapi Jingyu di kehidupan lamanya pernah meneliti metode binatang spiritual dan tahu bagaimana menggunakannya dengan aman.

Asap itu masuk ke dalam tubuhnya. Sejenak tidak terjadi apa-apa, lalu perlahan dantian-nya terasa panas, suhu yang meningkat hingga seolah api membakar dari dalam. Ia menahan napas, kemudian duduk bersila di atas ranjang, dan mulai membentuk segel tangan yang rumit. Batu itu melayang di depannya, bergetar pelan, memancarkan kilau yang semakin kuat.

Udara di sekitarnya mulai bergetar, dan di dalam tubuhnya, sesuatu yang lama mati kini mulai terbentuk. Jalur Qi yang sebelumnya tertutup perlahan terbuka, membentuk akar spiritual yang bersinar lembut.

Dua jam berlalu dalam keheningan.

Ketika cahaya batu itu akhirnya meredup, tubuh Lu Mo diselimuti oleh kabut spiritual halus. Akar spiritual-nya telah terbentuk sempurna, bahkan lebih kuat dari yang pernah ia miliki di kehidupan lamanya. Batu Penentang Surga retak, kemudian hancur menjadi debu cahaya dan lenyap.

Tanpa menunggu, Lu Mo mengambil sebotol kecil pil dari dalam kotak. Ia membuka tutupnya, mengeluarkan dua pil untuk pembukaan meridian yang sengaja kakeknya simpan untuk Lumo. tanpa ragu ia langsung menelannya.

Qi dari pil itu meledak di dalam tubuhnya. Rasa sakit yang luar biasa menjalar dari tulang ke otot, dari darah ke saraf. Namun Lu Mo tidak berhenti, ia duduk bersila, membentuk segel tangan lagi, kali ini untuk membuka meridian secara ekstrem, metode pembukaan meridian ekstrem yang ia miliki di kehidupan sebelumnya.

Rasa sakitnya bukan seperti luka, melainkan seperti tubuhnya dihancurkan dan dibentuk ulang pada saat yang sama. Setiap napas bagai menelan bara. Dalam sekejap, empat meridian terbuka sekaligus.

Ia menggertakkan gigi, darah menetes dari sudut bibirnya.

Namun tekadnya seperti batu karang. Ia mengingat wajah Luan, suara tawa Mu Lang, dan jurang tempat dirinya mati. Ia harus kuat, tidak peduli berapa banyak darah yang harus ia muntahkan.

Lu Mo mengambil lima pil lagi, menelannya tanpa ragu, lalu kembali bermeditasi. Kali ini, delapan meridian sekaligus terbuka. Tubuhnya bergetar hebat, darah segar memancar dari mulutnya, namun matanya tetap terpejam.

Rasa sakit itu bukan penderitaan, itu adalah harga kelahiran kembali.

Dan ketika Qi di dalam tubuhnya mencapai titik ledak, keajaiban terjadi. dua belas meridian terbuka sepenuhnya, yang seharusnya hanya delapan meridian utama.

Ledakan kecil terdengar, lalu udara di kamar bergulung membentuk pusaran. Aura spiritual mengalir liar, tapi tubuh Lu Mo tetap stabil. Napasnya teratur, wajahnya pucat tapi penuh ketenangan yang tak tergoyahkan.

Ia perlahan membuka mata.

Di sana, dalam pupil birunya, tampak bayangan langit malam dan bintang-bintang.

Dalam satu malam, seorang yang disebut “sampah” oleh dunia…

telah lahir kembali sebagai monster yang menentang surga.

1
Didit Nur
YUKARO 🤗😘😘😘
Didit Nur
YUKARO sangat cerdas 😘
YAKARO: Terimakasih 🙏
total 1 replies
Doddy kun
Lumo sangat cerdik. menggunakan kesempatan untuk memperkuat diri 💪
YAKARO: Yoi. terimakasih🙏
total 1 replies
Doddy kun
proses pengobatan yang sangat sulit
Doddy kun
mantap lumo
Doddy kun
Ceritanya bagus, cukup memuaskan sejauh ini. perkembangan MC juga cepat, jadi GK ngebosenin. bintang lima thor 🤟
WaViPu
Up banyak thor
WaViPu
Mantap Lumo, kau paling best
Doddy kun
semakin menarik
WaViPu
Hahaa tetua nya aneh banget, Tiba-tiba pingin menjadi murid Lumo
Doddy kun
mantap lanjutkan
Don Pablo
Oke, Lumo mencoba bermain dengan api 🔥
Doddy kun
mantap thor. perkembangan nya cepat 💪
Doddy kun
wkwkwk. ngopo kui wedok an aneh 🤣
Doddy kun
mantap thor, gass terus
Adrian Koto
cerita kolosal ada nuansa misterinya 🙂👍
HUOKIO
Disturbing banget Thor 😁
Don Pablo
untuk awal bagus, tapi kalau menurun kualitas nya, ku turun kan bintang nya😛
Don Pablo
melepaskan anak panah🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!