NovelToon NovelToon
Pelarian Bintang Senja

Pelarian Bintang Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Cinta Istana/Kuno / Akademi Sihir / Diam-Diam Cinta / Pusaka Ajaib / Aliansi Pernikahan
Popularitas:648
Nilai: 5
Nama Author: ainul hasmirati

Suara Raja Bramasta terdengar tegas, namun ada nada putus asa di dalamnya

Raja Bramasta: "Sekar, apa yang kau lakukan di sini? Aku sudah bilang, jangan pernah menampakkan diri di hadapanku lagi!"

Suara Dayang Sekar terdengar lirih, penuh air mata

Dayang Sekar: "Yang Mulia, hamba mohon ampun. Hamba hanya ingin menjelaskan semuanya. Hamba tidak bermaksud menyakiti hati Yang Mulia."

Raja Bramasta: "Menjelaskan apa? Bahwa kau telah menghancurkan hidupku, menghancurkan keluargaku? Pergi! Jangan pernah kembali!"

Suara Ibu Suri terdengar dingin, penuh amarah

Ibu Suri: "Cukup, Bramasta! Cukup sandiwara ini! Aku sudah tahu semuanya. Aku tahu tentang hubunganmu dengan wanita ini!"

Bintang Senja terkejut mendengar suara ibunya. Ia tidak pernah melihat ibunya semarah ini sebelumnya.

Raja Bramasta: "Kandahar... dengarkan aku. Ini tidak seperti yang kau pikirkan."

Ibu Suri: "Tidak seperti yang kupikirkan? Jadi, apa? Kau ingin mengatakan bahwa kau tidak berselingkuh dengan dayangmu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainul hasmirati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Jejak di Bukit Swarna

Mentari pagi merayap malu-malu di balik tirai Istana Kencana Loka, namun Bintang Senja sudah jauh dari sana. Semalam, air mata dan amarah membawanya menuruni Bukit Swarna, meninggalkan kemewahan yang terasa seperti kurungan.

Udara dingin menusuk kulitnya yang hanya terbalut gaun tidur tipis. Ia menggigil, bukan hanya karena suhu, tapi juga karena ketakutan yang mencengkeram hatinya. Di mana ia harus pergi? Apa yang harus ia lakukan? Selama ini, hidupnya terlindungi di balik tembok istana. Ia tak tahu apa-apa tentang dunia luar.

Di kejauhan, Bintang Senja melihat sebuah desa kecil. Asap mengepul dari cerobong-cerobong rumah, pertanda kehidupan yang sederhana namun hangat. Ia memutuskan untuk menuju ke sana, berharap menemukan tempat berlindung sementara.

Dengan langkah ragu, Bintang Senja memasuki desa. Orang-orang menatapnya dengan heran. Penampilannya yang lusuh dan pakaiannya yang mewah jelas menunjukkan bahwa ia bukan berasal dari kalangan mereka. Bisikan-bisikan mulai terdengar:

"Lihatlah, pakaiannya seperti putri raja..."

"Apa yang dia lakukan di desa kita yang miskin ini?"

"Pasti tersesat atau melarikan diri dari sesuatu..."

-"Jangan-jangan dia membawa masalah bagi kita..."

Seorang wanita tua dengan wajah ramah menghampirinya. Wanita itu, bernama Ibu Mirah, adalah sosok yang dihormati di desa itu karena kebaikan hatinya.

"Nak, kau siapa? Apa yang membawamu ke desa kami sepagi ini?" tanyanya dengan lembut.

Bintang Senja menelan ludah. Ia tak tahu harus menjawab apa. Mengaku sebagai putri akan membuat masalah semakin rumit.

"Saya... saya seorang musafir. Saya tersesat dan membutuhkan tempat untuk beristirahat," jawabnya akhirnya, suaranya bergetar.

Ibu Mirah mengangguk, matanya menyiratkan simpati. "Baiklah, Nak. Kau bisa beristirahat di gubukku. Aku tidak punya banyak, tapi setidaknya kau bisa menghangatkan diri dan mengisi perut."

Bintang Senja merasa lega, air mata hampir tumpah. "Terima kasih... terima kasih banyak," bisiknya.

Ia mengikuti Ibu Mirah menuju gubuknya yang sederhana. Di dalam, ia disuguhi teh hangat dan roti bakar. Sambil makan, Ibu Mirah bertanya dengan hati-hati:

Ibu Mirah bertanya dengan lembut. "Jadi, Nak, dari mana asalmu? Kau tampak seperti bukan orang sini."

"Saya... saya berasal dari jauh. Saya sedang mencari pekerjaan di kota besar."

"Kota besar itu keras, Nak. Banyak orang baik yang tersesat di sana. Kau harus berhati-hati."

"Saya tahu, Ibu. Tapi saya tidak punya pilihan lain. Saya harus pergi."

"Apa yang membuatmu begitu ingin pergi? Apa kau sedang melarikan diri dari sesuatu?"

Bintang Senja terdiam, air mata mulai menetes. "Saya... saya tidak bisa menceritakannya, Ibu. Itu terlalu menyakitkan."

Ibu Mirah meraih tangan Bintang Senja. "Nak, kau bisa mempercayaiku. Aku sudah tua dan banyak melihat pahit manisnya kehidupan. Jika kau butuh teman bicara, aku siap mendengarkan."

Bintang Senja menatap Ibu Mirah, merasa tersentuh oleh kebaikannya. Ia ingin sekali menceritakan semua yang telah terjadi, tapi ia takut akan membahayakan Ibu Mirah.

"Terima kasih, Ibu. Tapi... tapi saya harus pergi. Saya tidak ingin merepotkan Ibu lebih lama lagi."

"Jangan khawatirkan aku, Nak. Aku senang bisa membantumu. Tapi ingatlah, jangan pernah kehilangan harapan. Selalu ada jalan keluar, meskipun kau tidak bisa melihatnya."

"Saya akan mengingatnya, Ibu. Terima kasih atas segalanya."

Sementara itu, di Istana Kencana Loka, Raja Bramasta Surya dilanda kepanikan yang luar biasa. Ia telah memerintahkan seluruh penjaga, dipimpin oleh Kapten Garda, untuk mencari Bintang Senja.

Raja Surya dengan panik memanggil "Kapten, aku tidak peduli bagaimana caranya, kau harus menemukan putriku! Bawa dia kembali ke istana dengan selamat!"

Kapten Garda "Siap, Yang Mulia! Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menemukan Putri Bintang Senja."

"Dan satu lagi, Kapten. Jaga agar berita tentang ini tidak menyebar luas. Aku tidak ingin kerajaanku tahu tentang kebodohanku."

"Saya mengerti, Yang Mulia. Kami akan bertindak dengan hati-hati."

Arya, yang kini telah dicopot dari jabatannya, juga ikut mencari Putri Bintang Senja. Ia merasa bersalah karena telah membiarkannya pergi. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menemukan Putri Bintang Senja dan melindunginya, meskipun itu berarti ia harus melawan perintah Raja dan mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Arya menyusuri Bukit Swarna, mencari jejak Bintang Senja. Ia bertemu dengan seorang petani bernama Pak Darsa, yang sedang bekerja di ladangnya.

Arya berjalan mendekatinya "Pak Darsa, apakah Anda melihat seorang wanita muda melewati sini pagi ini? Dia mengenakan gaun tidur putih."

"Oh, ya, saya melihatnya. Dia berjalan menuju desa di kaki bukit."

"Apakah dia terlihat baik-baik saja? Apakah dia berbicara dengan siapa pun?"

"Dia tampak sedih dan ketakutan. Dia berbicara dengan Ibu Mirah di desa."

"Terima kasih, Pak Darsa. Anda sangat membantu."

Arya segera berlari menuju desa, berharap Bintang Senja belum pergi terlalu jauh.

Di desa, Bintang Senja berpamitan pada Ibu Mirah dan bersiap untuk melanjutkan perjalanannya.

"Saya harus pergi sekarang, Ibu. Terima kasih atas segalanya."

"Hati-hati di jalan, Nak. Semoga Dewi Fortuna menyertaimu."

Saat Bintang Senja berjalan keluar dari gubuk Ibu Mirah, ia melihat seorang pria berdiri di ujung jalan. Pria itu menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Bintang Senja merasa jantungnya berdebar kencang. Ia tahu, pria itu adalah Arya.

"Putri Bintang Senja," sapa Arya dengan nada pelan, namun tegas.

"Saya tahu ini Anda. Jangan lari. Saya tahu Anda tidak bahagia di istana."

Bintang Senja terdiam, membeku di tempat. Ia tak tahu harus berkata apa. Ia merasa terjebak, seolah semua usahanya untuk melarikan diri sia-sia belaka.

"Arya? Apa yang kau lakukan di sini? Apakah kau akan membawaku kembali ke istana?"

"Tidak, Putri. Saya tidak akan membawa Anda kembali ke istana. Saya telah dipecat dari jabatan saya. Saya tidak lagi terikat pada Raja. Saya... saya ingin melindungi Anda. Saya ingin membantu Anda menemukan kebahagiaan Anda sendiri."

"Bagaimana aku bisa mempercayaimu, Arya? Kau adalah pengawal ayahku. Kau selalu setia padanya."

"Saya tahu, Putri. Tapi saya telah melakukan banyak kesalahan. Saya berjanji, saya akan menebusnya. Saya akan melakukan apa saja untuk melindungi Anda. Saya tahu ini sulit dipercaya, tapi… Saya selalu…" Arya menggantungkan kalimatnya, tampak ragu dan melanjutkan.

"Saya selalu mengagumi Anda, Putri. Melihat Anda tidak bahagia membuat hati saya sakit."

"Kau mengagumiku? Tapi aku hanyalah seorang putri yang tidak berguna. Aku tidak bisa melakukan apa pun sendiri."

"Itu tidak benar, Putri. Anda adalah wanita yang kuat dan berani. Anda memiliki hati yang baik dan pikiran yang cerdas. Anda bisa melakukan apa saja yang Anda inginkan."

"Tapi aku takut, Arya. Aku takut dengan dunia luar. Aku tidak tahu bagaimana cara bertahan hidup."

"Saya akan membantu Anda, Putri. Saya akan selalu berada di sisi Anda. Saya akan melindungi Anda dari segala bahaya."

Bintang terdiam sejenak, menimbang-nimbang perkataan Arya. Ia melihat kejujuran di mata pria itu, meskipun ia tahu, mempercayai Arya adalah sebuah perjudian besar. Tapi ia tidak punya pilihan lain. Ia sendirian, ketakutan, dan membutuhkan bantuan.

"Baiklah, Arya. Aku akan mempercayaimu. Tapi jangan kecewakan aku. Jika kau berbohong padaku, aku tidak akan pernah Memaafkanmu ."

Arya tersenyum lega. "Saya janji, Putri. Saya tidak akan mengecewakan Anda. Saya akan melindungi Anda dengan nyawa saya sendiri."

Bersama-sama, Putri Bintang Senja dan Arya melanjutkan perjalanan mereka menuju kota besar. Mereka tahu, perjalanan mereka akan penuh dengan bahaya dan tantangan. Tapi mereka bertekad untuk menghadapinya bersama-sama, dengan harapan dan keberanian yang baru. Di dalam hati Bintang Senja, mulai tumbuh secercah harapan. Mungkin, di dunia luar sana, ia bisa menemukan kebahagiaan yang selama ini ia impikan. Dan mungkin, Arya adalah kunci untuk membuka pintu menuju kebahagiaan itu. Meskipun jalan menuju ke sana akan penuh dengan duri dan air mata.

1
Mutmainnah Aisyah
semangat author 😍
Mutmainnah Aisyah
jangan lupa untuk update terus 💪👍
Mutmainnah Aisyah
💪 Thor
LyaAnila
Arya, jangan bilang anda diam-diam menaruh rasa dengan putri Bintang ya/Shame//Shame/
LyaAnila
kalau misalkan kamu nggak bahagia coba jujur aja sama perasaanmu. jangan dipendam
sungguh baik sekali buk Mirah ini
musafir berpakaian seperti seorang putri kah?
Mutmainnah Aisyah
semangat tor💪
Trà sữa Lemon Little Angel
Wajib dibaca!
Mutmainnah Aisyah: saling membantu satu sama lain ajh dan saling support 🤭🤣
total 1 replies
Mutmainnah Aisyah
keren banget sih
Huo Ling'er
iya terimakasih banyak ya jangan lupa mampir terus hehehehehe🤭🙏
Kei Kurono
Keren! Bagus banget ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!