NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita / Cintapertama
Popularitas:827
Nilai: 5
Nama Author: Sri Asrianti

Menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Aluna yang terjebak dalam roda waktu. Aluna secara tidak sengaja menemukan sebuah buku kuno di rumah yang baru saja ia tempati. Secara ajaib gadis itu terlempar ke masa lalu di sebuah kerajaan kuno.

Aluna yang bingung dengan keadaan tersebut, tiba-tiba saja di tangkap dan di bawa kehadapan ratu di kerajaan tersebut. Ratu yang mengira ia adalah mata-mata dari musuh memerintahkan untuk mengeksekusi gadis itu.

Akankah Aluna bisa selamat dari hukuman sang Ratu? Atau hidupnya akan berakhir di negeri tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Asrianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 1

Di larang keras untuk copas, tindakan tersebut dapat di pidanakan dengan hukuman dan denda

Happy reading

Semilir angin menerpa rambut panjang seorang gadis cantik dari balik jendela mobil yang ia buka. Rambut hitam legamnya menari Indah semakin mempercantik si empunya. Aluna nama gadis itu, tahun ini usianya genap 19. Ia melihat sekelilingnya dengan asyik, gambaran pedesaan yang tenang dan sangat asri. Sesekali ia tersenyum pada lelaki yang sedang mengemudi di sampingnya, yang tidak lain adalah ayahnya Adam Andreas.

Sudah lebih dari 5 jam perjalanan yang mereka tempuh. Raut wajah lelah tentu terlihat dari keduanya.

"Kita sudah mau sampai ayah?" Tanyanya untuk yang ke 7 kalinya selama perjalanan.

"Yah, sekitar 5 menit lagi." Adam menjawab dengan tersenyum.

Aluna kembali melihat sekitarnya. Senja yang telah menyapa memperlihatkan Kilauan jingganya. Aluna dapat melihat orang-orang yang baru pulang dari sawah dengan wajah lelah menenteng cangkul di pundaknya. Ada seorang ibu-ibu yang sedang menyapu dedaunan di halaman rumahnya, dan sekelompok anak kecil yang bermain dengan riang. Senyumnya kembali mengembang.

5 menit kemudian mereka benar-benar sampai di tempat yang mereka tuju. Aluna dengan tidak sabar segera turun dari mobil, gadis itu kini berdiri di depan sebuah rumah model lama milik neneknya.

Rumah itu cukup besar untuk seukuran rumah yang berada di tengah pedesaan. Halaman yang luas dan pepohonan rindang di samping kanan dan kiri membuat kesan segar di sekelilingnya. Yah, di sinilah Adam ayah Aluna dibesarkan. Tujuan mereka datang kembali ke desa ini adalah untuk menghabiskan masa liburan keduanya. Aluna yang sedang liburan semester di kampusnya, dan Adam yang sudah mengambil cuti selama sebulan. Mereka berdua memutuskan untuk ke kampung ini, mengunjungi ibu Adam, nenek Aluna.

"Lihat, kita sudah sampai." Ucap Adam yang sudah berdiri di samping putrinya.

Aluna yang baru pertama kali melihat rumah besar di depannya itu merasa takjub.

"Wah, rumah nenek sangat Indah ayah." Senyum gadis itu.

"Tentu saja Indah, nenek merawatnya dengan baik selama ini." Tiba-tiba seorang wanita tua berumur 50 tahunan keluar dari rumah tersebut, menyunggingkan senyum hangat. Aluna menatap ayahnya seolah berkata dia-kah nenek? Adam mengangguk.

Melihat anggukan ayahnya, Aluna segera mendekati perempuan tua itu, segera mencium tangannya di balas pelukan hangat dari sang nenek.

"Kamu sudah sangat besar sekarang. Terakhir aku melihatmu sewaktu kamu masih berumur 5 tahun, kamu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik seperti mendiang ibumu Bella."

Aluna tersenyum.

"Nenek juga terlihat masih sangat muda dan cantik."

Nenek Lusi, namanya, wanita itu tersenyum malu mendapat pujian dari cucunya. Yah, walaupun umurnya sudah tak muda lagi, namun fisiknya jangan ditanyakan ia masih terlihat sangat bugar dan sehat. Adam juga menghampiri ibunya, mencium tangannya dan memeluknya.

Mereka kemudian masuk ke rumah, dan akan beristirahat untuk beberapa saat.

...

Setelah melakukan perjalanan yang panjang, Aluna tertidur hingga pukul 9 malam, kalau bukan karena neneknya yang membangunkannya untuk makan malam mungkin ia masih sedang tertidur di kasur empuk di kamarnya itu.

Setelah makan malam, Aluna kembali ke kamarnya. Gadis itu memang tak banyak bicara. Sejujurnya ia adalah pribadi yang introvert. Ia lebih banyak memperhatikan dan mendengarkan daripada berbicara banyak. Namun, jangan salah kadang jika bertemu dengan orang yang menurutnya asyik dan sangat sesuai degang dirinya, ia bisa menjadi sangat cerewet. Kepribadiannya inilah yang membuat ia sulit mendapatkan seorang teman dekat. Yah, baginya temannya dan sahabat dekatnya hanya satu yaitu Ara, yang saat ini juga tengah menikmati liburannya di pulau Bali.

Aluna menatap langit-langit kamarnya yang berwarna cerah. Ia bisa merasakan ketenangan tinggal di rumah ini. Tak terdengar hilir mudik kendaraan atau suara tetangga yang sering membuatnya terkejut, hanya terdengar suara jangkrik yang bernyanyi, hm...

Aluna menatap koper yang telah kosong, asisten rumah tangga nenek sudah membantunya tadi memasukkan semua bawaannya ke lemari kecuali sebuah laptop yang ada di atas meja. Melihatnya Aluna menyunggingkan senyum. Ia segera beranjak dari tidurnya, membawa laptop itu ke tempat tidur, menyalakannya.

"Daripada aku bosan tidak ngapa-ngapain lagi, mending nonton." Ucapnya senang.

Tak lama kemudian sebuah film fantasi sudah menghiasi layar laptopnya.Yah, gadis itu memang sangat menyukai film yang bergenre Fantasi, apalagi yang menceritakan sebuah petualangan. Seperti The Chronicles of Narnia dan juga Harry Potter yang menjadi film yang paling ia sukai teratas dari semuanya. Saking sukanya dengan dunia fantasi, Aluna selalu berkhayal untuk pergi ke dunia itu, ia juga ingin berpetualang seperti keluarga Lusi Pevensie dan saudara-saudaranya dalam Film Narnia. Ia ingin menjadi seorang pahlawan dalam petualangannya itu. Lucunya karena neneknya memiliki nama yang sama dengan nama pemeran film yg sangat ia sukai itu. Sebelum tidur Aluna selalu mengkhayalkan akan itu semua, membuatnya sangat bahagia.

3 jam telah berlalu sejak Aluna menonton dari layar laptopnya. Film yang ia tonton pun sudah memperlihatkan daftar nama-nama aktris dan semua orang yang membantu, menandakan jika film sudah berakhir. Aluna menatap jam yang melingkar di lengan kirinya, waktu menunjukkan pukul 24:50. Ia sedikit terkejut karena tidak menyadarinya. Jika ketahuan oleh ayahnya ia belum tidur di jam seperti ini, tentu ia akan kena marah. Aluna buru-buru mematikan laptopnya, kemudian membaringkan tubuhnya di tempat tidur, menutup mata dan segera masuk dalam dunia mimpi.

...

Di sebuah kerajaan...

Seorang ratu tengah duduk di singgasananya, tampak penasehat yang berusia 40 tahunan itu tengah berbicara serius dengannya.

"Kami sudah melakukan pencarian informasi yang mulia." Ucap penasehat itu. Ia sangat dekat dengan ratu karena ia adalah adik dari ratu itu sendiri.

"Lalu apa?"

"Kami sudah memastikan bahwa itu benar. Kita harus segera mencari wanita itu untuk membuatnya menemukan apa yang kita cari untuk kesembuhan yang mulia Raja. Hanya itulah jalan satu-satunya yang mulia."

Ratu menghembuskan nafas kasar.

"Perintahkan semua pengawal untuk mencari wanita yang kau maksud itu. Kita harus cepat menemukannya sebelum keadaan Yang mulia Raja semakin memburuk."

"Baik yang mulia, segera Baginda laksanakan."

Huufft... Huufftt....

Aluna menghembuskan nafas panjang berulang-ulang kali. Ia begitu terkejut saat terbangun dari mimpinya. Kembali mengingat-ingat, ah... tentang seorang ratu dan penasehatnya, pikir gadis itu.

"Mengapa aku bermimpi seperti itu?" Tanyanya bingung pada diri sendiri.

"Ah, mungkin karena film yang ku tonton sebelum tidur, argh... Aluna, kau terlalu banyak menonton, ist!" Memukul pelan kepalanya.

Kembali melirik jam di tangannya, sudah pukul 05:15 menit, ia memutuskan untuk ke kamar mandi membersihkan dirinya. Ada yang harus ia lakukan untuk mengawali paginya ini.

Aluna menyiramkan air yang ia tampung di kedua telapak tangannya berkali-kali ke wajahnya, dingin... sangat dingin, tapi juga begitu menyegarkan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!